Showing posts with label Berita. Show all posts
Showing posts with label Berita. Show all posts

12 August 2018

Pesawat Jatuh, Korban Selamat Ditemukan Setelah Terjebak 20 Jam

Karung yang berisikan uang yang diduga milik PT. POS Indonesia yang berada di lokasi kecelakaan pesawat Trigana Air di Pegunungan Bintang, Papua, 18 Agustus 2015. Pesawat Trigana Air menabrak pegunungan yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat. ndonesia Search and Rescue team via AP
TEMPO.COJakarta - Pesawat jatuh kembali terjadi. Kali ini menimpa pesawat Dimonim Air yang jatuh di Papua, Sabtu, 11 Agustus 2018. Dalam peristiwa itu, delapan korban tewas dan hanya satu penumpang yang selamat.
Tim SAR menemukan seorang penumpang berusia 12 tahun, Jumadi, dalam keadaan selamat. Jika dirunut dari waktu kehilangan kontak pesawat Sabtu hingga Minggu, bocah itu telah terjebak di dalam pesawat selama 20 jam.
Jumaidi ditemukan dalam keadaan selamat tapi masih trauma dan belum bisa menjelaskan insiden yang dialaminya. Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Michael mengatakan Jumaidi langsung dibawa ke rumah sakit di Oksibil.
“Korban sendiri belum dapat bercerita tentang insiden yang dialaminya. "Kemungkinan korban masih trauma," kata AKB Michael, Minggu, 12 Agustus 2018.
Pesawat Demonim Air dengan nomor penerbangan PK-HVQ jatuh dalam perjalanan dari Tanah Merah ke Oksibil, Papua, Sabtu, 11 Agustus. Para petugas tim gabungan SAR menemukan pesawat jenis Pilatus buatan Selandia Baru itu jatuh di gunung Menuk.
Pesawat milik Dimonim yang dipiloti Leslie Sevove dan kopilot Wayan Sugiarta, terbang dari Tanah Merah, Sabtu, pada pukul 13.42 WIT, dan dijadwalkan tiba di Oksibil pada pukul 14.20 WIT. Tujuh penumpang yang ikut dalam pesawat tersebut, yakni Sudir Zakana, Martina Uropmabin, Hendrikus Kamiw, Lidia Kamiw, Jamaludin, Naimus, dan Jumaidi.
Tim SAR berhasil menemukan lokasi pesawat jatuh pada Minggu siang atau lebih dari 20 jam sejak pesawat dinyatakan hilang kontak. “Sementara itu, korban lainnya yang sudah merupakan jenazah, dalam proses evakuasi,” ucap AKB Michael.
Sumber: Tempo.co 

Kemenhub Minta Maaf Kereta LRT Mogok Ketiga Kalinya

2018-08-13 09:53Sumber: Tempo.co

T, Jakarta - Pemerintah menyampaikan permohonan maaf setelah kereta LRT atau kereta ringan Palembang mogok saat melayani penumpang pada Minggu Sore, 12 Agustus 2018. Ini merupakan insiden ketiga kalinya setelah kereta buatan PT INKA (Persero) ini resmi beroperasi pada 23 Juli 2018.
"Permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat pengguna LRT atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri dalam keterangan resminya, Senin, 13 Agustus 2018.
Saat kejadian, kereta berangkat dari Stasiun DJKA menuju Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Saat berada di tengah-tengah antara Stasiun Jakabaring dan Stasiun Polresta, kereta kemudian berhenti mendadak. Walhasil, para penumpang diminta untuk berjalan melalui jalur walkway menuju Stasiun Jakabaring atau Stasiun Polresta.
Akibat kejadian ini, sejumlah penumpang mengaku panik karena saat itu kereta dalam keadaan padam total. "Kami awalnya tidak boleh keluar tapi bagaimana di dalam kereta lampu semua mati, AC mati. Jadi kami terpaksa turun kereta," kata Ahmad Ghazali, 40 tahun, salah seorang penumpang.
Zulfikri dan tim telah melakukan penyelidikan awal dan ditemukan indikasi bahwa adanya short circuit pada sistem kelistrikan sarana kereta. Akibat terjadinya short circuit tersebut, sistem kelistrikan antara Stasiun Jakabaring dan Stasiun Polresta pun dimatikan, sehingga operasional kereta berhenti.
Pemerintah sadar masalah mogoknya kereta LRT ini tidak hanya terjadi sekali, namun berkali-kali. Padahal, kereta LRT ini adalah salah satu sarana transportasi bagi atlet Asian Games 2018 yang akan dibuka kurang dari seminggu lagi. "Pemerintah akan segera mengevaluasi secara keseluruhan operasional kereta," ujar Zulfikri.

Penyakit yang Dapat Dicegah Melalui Vaksin

2018-08-13 09:10Sumber: Tempo.co

TJakarta - Imunisasi dengan vaksin merupakan salah satu upaya penting untuk mencegah sejumlah penyakit. Imunisasi bukan sekadar mencegah diri sendiri terkena penyakit, tetapi juga memiliki arti penting dalam menciptakan ketahanan komunitas terhadap suatu penyakit.
Ketua Satuan Tugas Imunisasi Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI)  Cissy B Kartasasmita mengatakan terdapat tujuh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi sehingga anak perlu mendapatkan imunisasi yang lengkap. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi atau PD3I adalah polio, hepatitis B, pertusis, difteri, haemophilus influenzae tipe B, campak dan tetanus.
Cissy mengatakan PD3I masih menjadi ancaman kesehatan di dunia. Angka kejadian PD3I masih tinggi di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Kejadian penyakit menular di Indonesia cenderung menjadi kejadian luar biasa (KLB) yang mengakibatkan angka kematian tinggi dan biaya pengobatan individu meningkat yang menambah biaya kesehatan nasional. "Karena itu, anak harus mendapatkan imunisasi lengkap baik imunisasi dasar maupun imunisasi lanjutan," katanya.
Namun, meskipun sudah kerap dikampanyekan, fakta tentang imunisasi di Indonesia masih cukup memprihatinkan. Pada kurun waktu 2014-2016, terdapat 1.716.659 anak di Indonesia belum mendapat imunisasi dan imunisasinya tidak lengkap.
"Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, beberapa alasan yang menyebabkan bayi tidak mendapatkan imunisasi antara lain takut panas, keluarga tidak mengizinkan, tempat imunisasi jauh, sibuk, sering sakit dan tidak tahu tempat imunisasi,", kata Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Vesya Sitohang.
Vesya mengatakan anak panas akibat imunisasi sebenarnya merupakan reaksi wajar dari imunisasi sehingga orang tua tidak perlu khawatir dan takut. Beberapa hari setelah imunisasi, biasanya anak memang mengalami demam. Sedangkan alasan orang tua tidak mengizinkan, Vesya mengatakan perlu ada sosialisasi untuk memberi pemahaman kepada masyarakat agar mengerti arti penting imunisasi bagi kesehatan anak.
"Untuk alasan sibuk, perlu dilihat mereka bekerja sebagai apa dan di mana. Perlu ada kerja sama dengan dunia usaha agar anak-anak pekerja bisa tetap mendapatkan imunisasi lengkap," katanya.

05 July 2018

Ini Ciri-Ciri Pelaku Bom Bangil, Masyarakat Diminta Lapor



Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung mengatakan, tim Satgas Antiterorisme dan Tim Densus 88 Polri tengah memburu pelaku bom Bangil, Pasuruan, berinisial A.
Frans pun mengimbau agar warga Jatim tidak panik dan tetap siaga. Pihaknya mengimbau jika warga melihat atau bertemu dengan pelaku bom Bangil segera melapor ke polisi. Baik yang ada di sekitar lokasi atau ke Polsek maupun Polres.
"Mohon bantuan infonya. Mohon doanya juga ya, " kata Kombes Frans kepada Liputan6.com, Kamis 5 Juli 2018 malam.
Dari dokumentasi yang diterima Liputan6.com, pelaku A diketahui seorang pria dengan tinggi sekitar 165 cm lebih. Dia berperawakan kurus dan memakai jaket dan celana panjang warna krem. Pelaku bom Bangil hanya mengenakan sandal.
Sumber: Liputan6