2018-08-13 09:53Sumber: Tempo.co
T, Jakarta - Pemerintah menyampaikan permohonan maaf setelah kereta LRT atau kereta ringan Palembang mogok saat melayani penumpang pada Minggu Sore, 12 Agustus 2018. Ini merupakan insiden ketiga kalinya setelah kereta buatan PT INKA (Persero) ini resmi beroperasi pada 23 Juli 2018.
"Permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat pengguna LRT atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri dalam keterangan resminya, Senin, 13 Agustus 2018.
Saat kejadian, kereta berangkat dari Stasiun DJKA menuju Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Saat berada di tengah-tengah antara Stasiun Jakabaring dan Stasiun Polresta, kereta kemudian berhenti mendadak. Walhasil, para penumpang diminta untuk berjalan melalui jalur walkway menuju Stasiun Jakabaring atau Stasiun Polresta.
Akibat kejadian ini, sejumlah penumpang mengaku panik karena saat itu kereta dalam keadaan padam total. "Kami awalnya tidak boleh keluar tapi bagaimana di dalam kereta lampu semua mati, AC mati. Jadi kami terpaksa turun kereta," kata Ahmad Ghazali, 40 tahun, salah seorang penumpang.
Zulfikri dan tim telah melakukan penyelidikan awal dan ditemukan indikasi bahwa adanya short circuit pada sistem kelistrikan sarana kereta. Akibat terjadinya short circuit tersebut, sistem kelistrikan antara Stasiun Jakabaring dan Stasiun Polresta pun dimatikan, sehingga operasional kereta berhenti.
Pemerintah sadar masalah mogoknya kereta LRT ini tidak hanya terjadi sekali, namun berkali-kali. Padahal, kereta LRT ini adalah salah satu sarana transportasi bagi atlet Asian Games 2018 yang akan dibuka kurang dari seminggu lagi. "Pemerintah akan segera mengevaluasi secara keseluruhan operasional kereta," ujar Zulfikri.
EmoticonEmoticon