10 April 2021

Apa itu COVID-19 ?

Tags

Sumber : Freepik

Apa itu COVID-19 ?

    COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) Adalah penyakit yg disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pda tanggal 31 Desember 2019. COVID-19 ini dpt menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti demam diatas 38°C, batuk & sesak nafas bagi manusia. Selain itu dpt disertai dengan lemas, nyeri otot, & diare. Pada penderita COVID-19 yg berat, dpat menimbulkan pneumonia, sindroma pernafasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian.

 COVID-19 dpt menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat & droplet (percikan cairan pada saat bersin & batuk), tidak melalui udara. Bentuk COVID-19 jika dilihat melalui mikroskop elektron (cairan saluran nafas/ swab tenggorokan) & digambarkan kembali bentuk COVID-19 seperti virus yg memiliki mahkota.

Hindari Lansia dari Covid-19


Jumlah penderita & kasus kematian yg diakibat infeksi virus Corona setiap harinya terus meningkat. Sejauh ini, virus Corona terlihat lbih sering menyebabkan infeksi berat & kematian pada orang lanjut usia (lansia) dibandingkan orang dewasa atau anak-anak. Mengapa demikian? Seperti yg telah dibahas sebelumnya, kelompok lanjut usia sering dikaitkan dgan kelompok yg rentan terhadap berbagai penyakit oleh karna fungsi fisiologisnya berangsur-angsur akan berkurang termasuk sistem imum tubuh.  Hingga saat ini, virus Corona telah menginfeksi lebih dari 100.000 penduduk dunia & sekitar 4.000 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Kematian paling banyak terjadi pda penderita COVID-19 yg berusia 80 tahun. WHO dan CDC melaporkan bahwa pada usia pra-lansia (50-59 tahun) angka kematian hampir 2 %, usia 60-69 tahun 4% terus naik menjadi 8 sampai 15 % pada usia diatas 70 tahun. Kematian paling banyak terjadi pda penderita COVID-19 yang berusia 80 tahun ke atas, dengn persentase mencapai 21,9%.


Saat ini COVID-19 sdah menjadi pandemi, artinya terjadi penambahan kasus penyakit yg cukup cepat & sudah terjadi penyebaran antar negara. Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan RI, kasus COVID-19 di Indonesia per 31 Maret 2020 yg positif sebanyak 1528 orang, yg meninggal dunia sebanyak 136 orang & sembuh sebanyak 81 orang. Risiko kematian yg tinggi secara global terjadi diatas 50 tahun, di Indonesia diatas 40 tahun. Karenanya, dlam pertarungan yg diperkirakan akan berlangsung hingga Juli 2020, dngan jumlah terpapar sangat amat banyak & kematian yang sangat banyak, diperhitungkan kematian berada pda kelompok usia pra-lansia dan lansia. Hal ini terbuktii dari Konperensi Pers di BNPB 19 Maret 2020, dimana juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Virus Covid-19 Dr. Achmad Yurianto melaporkan 24 dari 25 kasus kematian berusia 40 tahun keatas (96%).


Meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia Bpk Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar masyarakat melakukan social/physical distancing guna mencegah penularan COVID-19. Kegiatan yg biasa dilakukan di luar, seperti bekerja, belajar & beribadah bisa dilaksanakan di dalam rumah. Masa-masa diberlakukannya pembatasan sosial & pembatasan jarak fisik (social distancing/ physical distancing) akibat pandemi COVID-19 ini tentunya menimbulkan ketidaknyamanan bagi semua orang, termasuk kaum lansia. Lansia terpaksa berada di dlam tempat tinggalnya masing-masing yg menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik. dr. Anastasia Asylia Dinakrisma, SpPD (Divisi Geriatri, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI – RSUPN Cipto Mangunkusumo), menganjurkan beberapa cara dpat melakukan aktivitas fisik yg rutin untuk mempertahankan daya tahan tubuh, rasa ketidaknyamanan, cemas & bosan juga dapat dialihkan dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan di dalam rumah


EmoticonEmoticon