TEMPO.CO, Michigan - Ada anggapan bahwa gairah seks perempuan lebih tinggi ketimbang laki-laki. Anggapan tersebut ada benarnya kalau merujuk dari kacamata sains.
Sebelum sampai sana, ada baiknya Anda mengenal yang namanya hormon testosteron. Tak sedikit orang yang percaya bahwa hormon ini adalah hormon seks para pria, tapi sebetulnya tidak.
Selain sama sekali tidak ada hubungannya dengan gairah seksual para pria, hormon ini ternyata, menurut studi yang terbit dalam jurnal Archieves of Sexual Behavior, juga ada pada perempuan. Nah, menurut studi tersebut, ternyata pada perempuanlah hormon ini bertanggungjawab atas hasrat seks.
"Perempuan sehat yang punya tingkat testosteron tinggi punya hasrat atau ketertarikan untuk melakukan masturbasi ketimbang melakukan hubungan badan dengan pasangannya," tulis tim dalam jurnal yang dipimpin Sari van Anders, pakar neuroendokrinologi dari University of Michigan. Namun, Menurut van Anders, meski temuan ini unik, tapi tidak bisa dijadikan rujukan hasrat seks seorang perempuan.
Van Anders dan tim melakukan riset terhadap 196 peserta. Para peserta diminta menjawab kuisioner tentang kehidupan seksual mereka, termasuk masturbasi. Selain itu, tim juga melihat kadar hormon mereka.
Dari sana tim berhasil mengungkap bahwa faktor hasrat untuk melakukan hubungan seksual dan masturbasi berbeda. Hasrat berhubungan seksual muncul dari berbagai faktor, terkecuali hormon testosteron. Sedangkan masturbasi dipengaruhi hormon tersebut.
Hormon testosteron pada perempuan diproduksi di kelenjar adrenal. Hormon ini juga bertanggungjawab atas tumbuhnya rambut halus di kelamin, otot, dan pengendapan lemak di sekitar pinggang.
Sumber: Tempo.co